Rabu, 09 September 2015

cetak saring


mengulang bahasan masalah cetak saring / sablon secara simple kawan ... monggo di share..
1. SCREEN
Screen Kasar, Mempunyai nomor kerapatan 49 T - 90 T, Umumnya di gunakan untuk menyablon bahan yang mudah menyerap cat.
Screen Sedang, Mempunyai nomor kerapatan 120 T - 150 T, cocok di gunakan untuk menyablon bahan-bahan yang bersifat tidak terlalu mudah menyerap cat.
Screen Halus, Mempunyai nomor kerapatan 165 T - 200 T, cocok di gunakan untuk menyablon Objek gambar yang memiliki nada lengkap, raster, dan gambar-gambar orang.
Berdasarkan tingkatan tebal tipisnya tinta sablon yang akan tercetak, kerapatan lubang pori-pori kain screen secara umum di bagi menjadi 3 macam sebagai berikut :
Nomor kerapatan screen untuk beberapa jenis bahan
- Screen 49 T - 55 T : Untuk menyablon selimut, handuk, dan karung
- Screen 62 T : Untuk sablon timbul, kaos motif blok, lem sticker floating
- Screen 77 T : Untuk sablon kaos motif halus dan berbagai macam spanduk
- Screen 90 T : Untuk sablon kaos motif raster, kaca dan berbagai jenis textil
- Screen 120 T : Untuk sablon seng, karton, kayu, kulit imitasi dan kertas motif blok
- Screen 150 T : Untuk sablon plastik, kertas, mika dan sticker motif blok
- Screen 165 T : Untuk sablon plastik, kertas, logam, mika dan barang pecah belah (piring, gelas, keramik)
- Screen 180 T : Untuk sablon plastik dan jenis kertas bertextur halus
- Screen 200 T: Untuk sablon raster
2. RAKEL (Squeegee)
Rakel merupakan alat bantu penyaput tinta atau cat sablon untuk digunakan pada screen. Dengan rakel proses pemindahan tinta dari atas screen ke permukaan benda atau objek yang akan di sablon dapat dilakukan.
Rakel umumnya terbuat dari bahan sintetik seperti polyurethane atau polyvinyl. Bahan ini cukup kuat dan tahan kelembaban udara, suhu, dan macam-macam bahan kimia sablon. Karenanya, bahan sintetik ini relatif lebih awet daripada bahan lain seperti karet alam. Rakel yang terbuat dari karet alam, meskipun cukup baik, tidak tahan lama. Pasalnya rakel karet alam mudah rusak akibat bereaksi dengan bahan pelarut kimia.
3. MEJA SABLON
Meja sablon digunakan sebagai alas atau dasar dari benda yang akan disablon. Benda yang akan di sablon diletakkan di atas penampang meja sablon, sehingga meja sablon harus dibuat kokoh dan kuat agar tidak mudah goyah. Jika meja sablon goyah saat digunakan, kualitas cetakan yang dihasilkan tidak akan sempurna. Permukaan meja sablon harus datar dan rata, permukaan yang melengkung dan tidak rata akan mengganggu proses cetak bahkan kualitas hasil sablon. Untuk keperluan ini, sebagai penampang meja umumnya digunakan kaca bening yang tebal, minimal ketebalannya 5 mm. Ketebalan kaca diperlukan untuk menahan beban di atas meja sablon saat proses mencetak maupun proses afdruk.
Penjepit screen atau cathok yang ada di atas meja sablon digunakan sebagai alat pemegang screen. cathok menyelaraskan fungsi kerja antara screen dan meja sablon. Cathok juga berperan menjaga kestabilan bingkai screen agar tidak berubah atau bergeser posisinya saat proses menyablon, terutama saat melakukan penyusunan warna.
4. HAIRDRYER atau KIPAS ANGIN
Sebagai alat penunjang, Hairdryer atau Kipas angin digunakan setelah proses afdruk rampung. Screen yang telah diafdruk dan masih agak basah oleh larutan afdruk dikeringkan dengan menggunakan alat ini. Jika menggunakan Hairdryer, jaraknya agar di jaga, yakni tidak terlampau dekat dengan screen. Angin panas yang di keluarkan HairDryer dapat merusak screen akibat panas yang berlebihan. Akibatnya, benang-benang screen meleleh dan rusak. Karena itu, jarak screen dengan Hairdryer yang aman berkisar 15 - 20 cm.
5. HANDSPRAYER atau SEMPROTAN
Penyemprot air atau Handsprayer digunakan untuk membersihkan model gambar atau film pada screen yang telah diafdruk (exposing). Penggunaannya disesuaikan berdasarkan film yang dibuat pada screen. Jika film pada screen memakai raster, gunakan handsprayer dengan tekanan air paling lemah atau semprotan halus. Tekanan air yang kuat malah mengakibatkan model gambar pada screen jebol. Jika film yang dipakai menggunakan model gambar berupa garis atau teks biasa, tekanan air yang kuat dari handsprayer dapat diberikan.
BAHAN PRACETAK
Bahan Pracetak untuk keperluan sablon adalah cairan kimia yang digunakan untuk proses pembuatan film (afdruk). Dengan bahan-bahan ini, gambar atau tulisan yang akan dijadikan model dapat dipindahkan ke screen sebagai film. Film ini merupakan acuan atau sarana pencetak gambar pada benda yang akan disablon. Gambar sablon pada benda akan tercetak sesuai dengan bentuk model pada film. Bahan-bahan pencetak ini antara lain larutan afdruk, Penguat afdruk, krim deterjen, Obat penghapus afdruk, screen laquer, dan perekat sintetik.
1. Larutan Afdruk
Larutan afdruk merupakan campuran antara emulsi dan cairan sensitizer (cairan peka cahaya). Di pasaran, kedua bahan ini terdapat dalam satu kemasan dus kecil yang berisi dua buah botol. Botol besar berisi cairan emulsi dan botol kecil berisi cairan sensitizer. Proses pembuatan larutan afdruk pada screen sangat sederhana. Takarlah jumlah emulsi dan sensitizer dengan perbandingan 9 : 1, kemudian campurkan keduanya. Bahan afdruk ini cukup banyak tersedia di pasaran. Karenanya, para peminat cetak sablon mudah
2. Penguat Afdruk
Penguat Afdruk adalah cairan kimia yang berfungsi menguatkan lapisan afdruk pada screen. Afdrukan yang di lapisi penguat akan lebih kuat dan tidak mudah rontok, sehingga model gambar berupa film yang tercetak pada screen tidak cepat rusak. Cairan penguat yang berwarna merah jambu ini diberikan setelah proses afdruk selesai. Persisnya, setelah proses akhir pengeringan screen. Screen dilapisi penguat dengan menggunakan kapas di bagian dalam dan luarnya. Selanjutnya screen di jemur di terik matahari selama 2 - 3 jam. Setelah kering, screen dapat digunakan. Film pada screen yang telah dilapisi penguat akan bersifat permanen dan sulit untuk di hapus.
Beberapa contoh penguat afdruk yang ada dipasaran antara lain Catalyst dan Ulano X.
3. Krim Deterjen
Krim deterjen atau sabun colek digunakan sebagai peluruh sisa-sisa tinta dan minyak yang masih tertinggal pada layar screen. Hal ini dilakukan setelah proses pencetakan rampung. Jika sisa-sisa tinta atau minyak ini tidak dibersihkan, ketika screen akan digunakan kembali untuk membuat film, larutan afdruk tidak akan menempel dengan baik. Hal ini disebabkan karena daerah afdruk tertahan oleh sisa-sisa minyak, sehingga layar screen tidak dapat mengikat larutan afdruk cukup kuat. Akibatnya saat screen disemprot dengan menggunakan handsprayer untuk proses pengembangan, bagian tersebut akan berlubang bahkan ambrol. Mencuci layar screen dengan menggunakan sabun colek harus dilakukan sebelum dan sesudah layar screen digunakan. Dengan pencucian ini, resiko kegagalan pembuatan afdruk dapat di minimalkan.
4. Obat Penghapus
Obat penghapus digunakan untuk menghapus film setelah screen selesai dipakai. Screen yang telah bersih dapat digunakan kembali un tuk membuat film atau model gambar lainnya. Cara yang paling aman menggunakan obat penghapus adalah dengan menggosokkannya langsung pada layar screen. Screen digosok secara perlahan dengan menggunakan perca atau kapas. Jika penggosokkannya terlampau keras, dikhawatirkan kain screen akan jebol. Beberapa contoh produk obat penghapus yang ada di pasaran antara lain Ulano remover, Photoxol remover, Domisol dan Kaporit.
5. Screen laquer
Screen laquer merupakan cairan yang digunakan untuk mengoreksi hasil afdruk film. Hasil afdruk film pada screen di cek kembali, untuk mengetahui ada bagian yang bocor atau tidak. Jika ada bagian yang bocor atau berlubang, gunakan screen laquer untuk menambalnya. Jika tidak ditambal, daerah yang seharusnya tidak tembus tinta (non image area), akan menjadi tembus tinta (image area). Jika hal ini terjadi, hasil sablon yang tercetak tidak akan sempurna. Screen laquer adalah emulsi khusus yang digunakan untuk menambal bagian yang seharusnya tidak tembus tinta. Cara lain untuk menambal daerah yang bocor adalah dengan menggunakan lakban. Namun, hasilnya tidak serapi dengan menggunakan screen laquer. Kadang-kadang tinta masih dapat merembes pada daerah non image area. Menambal non image area yang bocor cukup dengan mengoleskan screen laquer langsungpada tempatnya. Pengolesan bisa dilakukan dengan menggunakan bilah bambu tipis atau lidi. Setelah kering screen siap digunakan. Fungsi screen laquer bisa digantikan dengan obat afdruk yang tersisa. Cara penggunaannya sama dengan pelapisan screen laquer. Adapun produk screen laquer yang beredar dipasaran adalah Ulano 6.
6. Perekat Sintetik
Perekat sintetik juga digunakan sebagai bahan pendukung dalam proses pracetak. Perekat sintetik ini antara lain berupa lakban, isolasi atau bahan perekat lain yang mudah didapat dipasaran. Bahan-bahan ini selain berfungsi sebagai perekat, juga dapat digunakan untuk menambal daerah non image area yang bocor pada layar screen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar