Kamis, 01 Oktober 2015

RUANG LINGKUP SENI II

pengertian seni menurut para ahli

Ki Hajar Dewantara
seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia.
Kuntjaraningrat
Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
Aristoteles
seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.
Plato dan Rousseau
seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.

periodisasi perkembangan seni rupa

Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada dinding-dinding goa.

 Peradaban Bangsa-bangsa Kuno
Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisa-sisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung, serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.

 Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya benua Amerika.
 Seni Rupa Zaman Renaissance
Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besar-besaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya. Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan.

Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang berarti “tidak beraturan” atau “menyimpang”. Michelangelo dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.

Seni Rupa Abad ke-19
Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.

 Seni Rupa Abad ke-20
Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik, material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa, telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.


bagan seni berdasarkan fungsi

  • Seni Rupa Terapan, adalah seni rupa yang dihadirkan dari tujuan praktis. Karya yang digunakan dari benda-benda dengan kebutuhan sehari-hari masyarakat, seperti senjata, poster, keramik, rumah dan lain-lain.
  • Seni Rupa Murni adalah karya seni rupa yang diciptakan bukan untuk tujuan digunakan melainkan untuk mengungkapkan ide dari penciptanya dan hanya mengutamakan nilai keindahan. Seni rupa terapan, bebas untuk semua orang dalam mengungkapkan keinginan, harapan, impian, khayalan dalam karya seninya


PENGERTIAN WARNA.
WARNA PRIMER

  Merupakan tiga pigmen warna dasar yang tidak dapat dibentuk dengan campuran dari warna-warna lain, namun dapat membentuk warna lain dari kombinasi 3 warna ini. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah: merah, biru, dan kuning.

WARNA SEKUNDER
  Merupakan hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru.

 WARNA TERSIER

  Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya pada lingkaran warna, atau mudahnya, campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru.







aliran seni lukis

1. Aliran Realisme yaitu aliran yang menampilkan karya lukis apa adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari - hari dan berusaha agar lukisan seperti nyatanya tanpa ada tambahan lain. 
Ciri - ciri aliran ini yaitu :
Kebanyakan menampilkan tentang kehidupan sehari - hari.
Lukisan apa adanya.
Lukisan juga terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya.
Tokoh: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, Honore Umier
2. Aliran Surealisme
Aliran Surealisme yaitu aliran yang erat kaitannya dengan dunia fantasi, seolah - olah kita melukis dalam dunia mimpi. Lukisan surealisme juga biasanya memiliki bentuk atau lukisan yang tidak logis serta seperti khayalan.
Ciri - ciri :
Lukisan aneh dan asing.
Penuh dengan fantasi dan khayalan.
Tokoh - tokohnya : Joan Miro, Salvador Dali, Andre Masson, Amang Rahman
3. Aliran Romantisme
Aliran Romantisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romance, seperti suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.
Ciri - ciri :
Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
Penuh gerak dan dinamis.
Warna bersifat kontras dan meriah.
Pengaturan komposisi dinamis.
Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
Kedahsyatan melebihi kenyataan
Tokoh - tokohnya :Raden Saleh, Eugene Delacroix, Theodore Gericault, Jean Baptiste.
4. Aliran Naturalisme
Aliran Naturalisme adalah aliran yang berusaha menampilkan suatu objek lukisan secara alami. Aliran naturalisme ini memang mirip dengan realisme, bedanya naturalisme memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah.
Ciri - ciri :Kebanyakan bertemakan tentang alam, Memiliki teknik gradasi warna, Memiliki susunan perbandingan. perspektif, tekstur, perwarnaan serta gelap terang dikerjakan seteliti mungkin
Tokoh - tokohnya : Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, Basuki Abdullah, Gambir Anom 
5. Aliran Impresionisme
Aliran Impresionisme adalah seni yang berusaha menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran Impresionisme juga biasanya memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail.
Ciri - ciri :
Goresan kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, untuk memberikan kemudahan pelukis menangkap esensi subjek daripada detailnya.
Warna didapat dengan sesedikit mungkin pencampuran pigmen cat yang digunakan. Diharapkan warna tercampur secara optis oleh retina.
Bayangan dibuat dengan mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan).
Cat tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya.
Pengolahan sifat transparansi cat dihindari.
Meneliti sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian diterapkan di dalam lukisan.
Dikerjakan di luar ruangan (en plein air)
Tokoh - Tokoh :Claude Monet, Aguste Renoir, Casmile Pissaro, Sisley,
6. Aliran Ekspresionisme
Aliran Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam (baik objeknya maupun senimannya).
Ciri - ciri : Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia seseorang Ungkapan isi hati seseorang.
Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan ‘Sturm und Drang' dan pancarannya keluar merupakan media yang baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.
Tokoh - Tokoh : Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Affandi, Zaini
7. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan  warna dan bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini dibedakan menjadi 2 yaitu abstrak kubistis dan non-figuratif.
Ciri - ciri :Seni ini menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada bentuk-bentuk yang ada di alam. Garis, bentuk, dan warna ditampilkan tanpa mengindahkan bentuk asli di alam.
Tokoh - Tokoh : Mark Rothko,  Clyfford Stll, Adolf Got Lieb, Robert Montherwell, BornetNewman
8. Aliran Kubisme
Aliran Kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak.
Ciri - ciri : Memiliki bentuk geometris, Memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif.
Tokoh - Tokoh :  Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, Fernand Leger, Robert Delaunay
9. Aliran Dadaisme
Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya artistic dari bentuk yang seram, magic,mengerikan, kekanak-kanakan (naive), terkadang mengesankan.
Ciri - ciri : Seni yang tidak mau ilusi atau ketiadaan ilusi.
Tokoh - Tokoh : Roull Haussmann, Duchamp, Hans Arp, 10. Aliran Futurisme
Aliran Futurisme adalah aliran yang menggambarkan objek lukisan yang terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama,secara perspektif.
Ciri - ciri : Karya seni menangkap unsur gerak dan kecepatan, Memanfaatkan prinsip aneka tampak atau ( multiple viewpoints ), Menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain
Memperhatikan tentang kedinamisan , kedisiplinan, dan gaya untuk mengekspresikan kecepatan dan kesamaan waktu.
Tokoh - Tokoh : Giacomo Balla, Umberto Boccioni, Sculptor, Carlo CarrĂ ,
11. Aliran Fauvisme
Aliran Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya.
Ciri - ciri : Seni lukisannya ialah warna-warna yang liar dan kontras. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna aslinya
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat.
Tokoh - Tokoh : Henry Matisse, Andre Dirrain, Maurice de Vlamink,
12. Aliran Klasikisme
Aliran Klasikisme adalah aliran yang menampilkan gambar secara klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara. Aliran ini biasanya mengacu pada Yunani dan Romawi.
Ciri - ciri : Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
Raut muka tenang dan berkesan agung. Berisi cerita lingkungan istana.Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh - Tokoh : Bartholome Vignon ( 1762 – 1846 ), Jaques Lovis David ( 1974 – 1825 )




1 komentar: