http://danangriyanto1.blogspot.com/
Pengertian Seni
Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh beberapa ahli. Berikut diuraikan beberapa definisi seni menurut para ahli nya .
Menurut Aristoteles
“seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.”
Menurut Plato dan Rousseau
“seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.”
Everyman Encyklopedia
Menurut Everyman Encyklopedia, seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan karena kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual.
Ensiklopedi Indonesia
Di dalam Ensiklopedia Indonesia dinyatakan bahwa seni merupakan ciptaan segala hal karena keindahannya orang senang melihat atau mendengarkannya.
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara berpendapat, seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidupnya, perasaan, dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia.
Akhdiat Karta Miharja
Akhdiat Karta Miharja berpendapat, seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan kenyataan dalam suatu karya, bentuk, dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani.
Prof. Drs. Suwaji Bastomi
Hal senada diungkapkan oleh Prof. Drs. Suwaji Bastomi bahwa seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung, mempunyai daya untuk membangkitkan rasa takjub dan haru.
Fungsi Seni
1. Fungsi Individual
Seni dapat memenuhi salah satu kebutuhan manusia baik fisik maupun psikis. Fungsi seni dalam pemenuhan salah satu kebutuhan fisik lebih cenderung dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan praktis (applied arts), sedangkan kebutuhan psikis (rasa senang, sedih, haru, ngeri, duka dsb) dapat dipenuhi oleh karya seni yang memiliki fungsi dan tujuan ekspresi (fine arts). Fungsi individual yang dirasakan perorangan dapat dirasakan oleh seniman dan bukan seniman yaitu melalui kegiatan kreasi dan atau apresiasi, kegiatan berkarya atau penikmatan karya seni.
2. Fungsi Sosial :
a. Fungsi sosial seni dalam bidang keagamaan; seni dapat digunakan sebagai salah satu wahana atau media dakwah, seni arsitektur dan dekorasi dalam tempat beribadah.
b. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan; penggunaan seni sebagai media dalam kegiatan pembelajaran, contoh: gambar/ilustrasi (seni rupa), nyanyian (seni musik), sosio drama (seni tari, teater dan sastera).
c. Fungsi sosial seni dalam bidang komunikasi; seni yang bertujuan praktis (applied arts) maupun yang bertujuan ekspresi (fine arts), keduanya memiliki fungsi menyampaikan pesan dari individu, kelompok, organisasi, lembaga atau institusi kepada khalayak.
d. Fungsi sosial seni dalam bidang hiburan atau rekreasi; dalam hal ini seni sebagai karya yang dipertunjukan atau dipamerkan maupun seni sebagai elemen yang menunjang sarana tempat hiburan itu sendiri baik unsur dekorasi interior atau eksterior, arsitektur.
C. Cabang-cabang Seni
1. Seni suara (musik) dengan unsur utamanya suara, misalnya: suara manusia (vokal), suara alat musik, dsb.
2. Seni rupa dengan unsur utamanya adalah unsur-unsur rupa
3. Seni tari dengan unsur utamanya gerak
4. Seni sastera dengan unsur utama bahasa
5. Seni peran (teater) disajikan dengan akting meliputi unsur bahasa, gerak, dan musik
D. Seni Rupa
1. Pengertian
Seni Rupa adalah cabang seni yang mengekspresikan pengalaman estetik manusia lewat unsur-unsur rupa ke dalam media dua atau tiga dimensi.
2. Cabang seni rupa
a. Seni lukis
b. Seni patung
c. Seni grafis
d. Seni gambar
e. Seni dekorasi
f. Seni ilustrasi
g. Seni reklame
h. Seni kriya
i. Desain grafis
j. Seni arsitektur
3. Unsur-unsur seni rupa
a. Garis
1) Garis nyata; garis yang secara fisik atau kasat mata jelas berujud garis, seperti garis lurus, lengkung, dsb.
2) Garis tidak nyata (imajinatif), secara kasat mata tidak berujud sebagai garis, akan tetapi dapat ditangkap sebagai kesan, misalnya batas bidang, bentuk atau warna.
Gbr.garis nyata dan garis imajinatif
b. Bidang :
Merupakan ubahan dari garis dan dapat berupa bidang geometris (beraturan) atau non geometris (tidak beraturan)
c. Ruang
Ruang merupakan ubahan dari bidang dua dimensi menjadi bangun ruang tiga dimensi, baik geometris (beraturan) maupun non geometris (tidak beraturan)
d. Tekstur
Tekstur adalah halus atau kasarnya permukaan bidang atau benda
e. Gelap-terang
Unsur gelap-terang disebabkan adanya cahaya yang mengenai objek atau benda, hal ini pun akan memberi efek tiga dimensi atau ruang yang semakin menonjol.
f. Warna
Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Hal yang sangat mendasar dari warna adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai kepekatan) dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai dari 0 hingga 100.
Disamping itu warna pun merupakan unsur yang memikat dan memberikan efek tertentu seperti: riang, sedih, suram dsb.
1). Teori warna Newton
Warna adalah cahaya yang terurai melalui prisma, sehingga menghsailkan spektrum warna : merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu
2). Teori warna Brewster
a) Pengelompokan Warna :
• Warna Primer : warna pokok yang terdiri dari merah, kuning dan biru
• Warna Sekunder: warna yang dihasilkan dari pencampuran dua warna primer, yaitu: hijau merupakan campuran kuning dengan biru; ungu campuran merah dengan biru; dan jingga dari campuran merah dengan kuning.
• Warna Tersier: dihasilkan dari pencampuran warna primer dan sekunder, contoh: ungu dengan merah menghasilkan warna ungu kemerahan; hijau dengan kuning menghasilkan warna hijau kekuningan dst.
b) Perpaduan Warna :
• Warna Komplemeter; perpaduan warna kontras yang dihasilkan dari perpaduan dua warna yang berseberangan di dalam lingkaran warna, seperti: ungu dengan kunig; hijau dengan merah; biru dengan jingga.
• Warna Analogus; perpaduan warna harmonis yaitu perpaduan dari dua warna yang berdampingan dalam lingkaran warna, seperti: hijau dengan hijau kekuningan, hijau kekuningan dengan kuning dst.
c) Penggunaan Warna :
• Harmonis;penggunaan warna secara objektif, seperti hijau untuk daun, biru untuk langit, dll.
• Heraldis/Simbolis; penggunaan warna berkaitan dengan perlambangan, misalnya merah untuk berani atau putih untuk suci.
• Murni; penggunaan warna tidak dikaitkan dengan objek atau perlambangan tertentu,misalnya pagar dicat putih.
4. Komposisi
Komposisi adalah pengorganisasian unsur-unsur rupa yang disusun dalam karya secara harmonis antara bagian, maupun antara bagian dengan keseluruhan. Untuk menghasilkan komposisi yang baik harus mengikuti kaidah atau prinsip-prinsip komposisi yang meliputi :
a. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan salah satu prinsip komposisi yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun ide yang melandasinya.
b. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan merupakan prinsip dalam komposisi yang berusaha menghindari kesan berat sebelah. Keseimbangan dibagi menjadi:
• Keseimbangan simetris dan asimetris
• Keseimbangan memusat dan meyebar
Cara mencapai keseimbangan :
• Keseimbangan bentuk dan ukuran
• Keseimbangan warna
• Keseimbangan tekstur
c. Irama (rhythm)
Irama atau ritme adalah penyusunan unsur-unsur dengan mengikuti suatu pola tertentu secara teratur untuk mendapatkan kesan yang menarik. Polanya dapat dilakukan dengan melakukan pengulangan maupun pergantian secara teratur.
d. Kontras
Kontras dibentuk dengan mengatur unsur-unsur yang bertentangan secara tegas tetapi tidak berlebihan sehingga tercapai kesan yang tidak monoton.
e. Fokus
Fokus atau pusat perhatian biasanya digunakan untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi pusat perhatian utama dalam karya.
5. Pengelompokan Seni Rupa
a. Seni rupa dibedakan menurut fungsi dan tujuannya :
1) Seni rupa murni (fine arts/pure arts); yaitu cabang seni rupa yang dibuat semata-mata untuk dinikmati nilai keindahannya saja. Jenis seni rupa ini lebih bertujuan estetis dan ekspresi si pembuatnya, sehingga baik si pencipta maupun yang menikmati tebih merasakan fungsi pemenuhan kebutuhan psikis (batin). Termasuk kedalam kelompok ini adalah : seni lukis, seni patung, seni grafis dll.
2) Seni Rupa terapan (applied arts/useful arts); yaitu cabang seni rupa yang dibuat untuk dinikmati nilai kegunaanya. Karya seni rupa ini lebih mengutamakan nilai praktis atau pakai, tetapi tidak mengabaikan nilai estetis. Contoh karya seni rupa terapan diantaranya : seni reklame, seni ilustrasi, seni arsitertur, seni dekorasi, seni kriya dll.
b. Seni rupa dibedakan berdasarkan bentuk :
1) Seni rupa 2 dimensi (dwimatra); karya seni rupa berupa bidang datar dan hanya bisa dinikmati dari satu arah pandangan saja (dari depan); seperti : lukisan, relief, gambar, grafis dll.
2) Seni rupa 3 dimensi (trimatra); karya seni rupa yang disamping memiliki ukuran panjang dan lebar juga tinggi, sehingga dapat dilihat/dinikmati dari beberapa arah, seperti : patung, dekorasi, kerajinan dll.
BAHAN REFERENSI
• Andi Kusrianto, Pengantar Desain Komunikasi Visual, Andi, Yogyakarta: 2007
• Adjid Saputra, Drs, Pendidikan Seni SMU, Dwi Tunggal, Bandung: 2003
• Dedi Nurhadiat, Drs, Pendidikan Seni SMU, PT. Intermasa, 1994
• Dharmawan, Pegangan Pendidikan Seni Rupa, Armico, Bandung: 19987
• Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia, Jakarta: 1994
• Wiyoso Yudoseputro, Pengantar Seni Rupa Islam Indonesia, Angkasa, Bandung: 1986
- serupatigabdg.wordpress.com